Jaga Kebersihan Diri dan Pakai Hand sanitizer Teratur untuk Cegah Covid 19
Semarang (10/5). Sejak Maret 2020 Indonesia digemparkan dengan kedatangan virus corona. Virus ini awalnya mewabah di Kota Wuhan, China. Virus corona (COVID 19) dinyatakan pendemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan telah menyebar di 157 negara. Pendemi merupakan penyakit yang menyebar di berbagai negara di seluruh dunia dalam waktu bersamaan.
WHO telah menghimbau cara mencegah penyebaran virus corona ini. Salah satunya yaitu dengan menjaga kebersihan dan mencuci tangan secara teratur baik dengan menggunakan sabun maupun gel antiseptik yang mengandung alkohol (hand sanitizer).
Sejak kemunculan virus corona di Indonesia, kebutuhan akan hand sanitizer meningkat sedangkan produk hand sanitizer yang dijual semakin berkurang. Untuk menghadapi hal ini ,Tim D-DART ikut berpartisipasi dalam pembuatan produk hand sanitizer. Dalam produksinya Tim D-DART bekerja sama dengan Tim KKN Tematik Undip yang diprogramkan untuk mencegah penyebaran corona. Dalam satu bulan Tim D-DART berhasil memproduksi 1558 hand sanitizer aroma starawberry dan lemon baik dalam bentuk gel maupun cair. Produksi ini dilakukan di Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Diponegoro. Hand sanitizer ini didistribusikan ke wilayah Semarang dan sekitarnya.
Hand sanitizer ini secara fisik dapat menonaktifkan virus, sehingga tidak dapat mengikat dan memasuki sel manusia lagi. Hal ini karena bahan utama yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer yaitu alcohol yang dapat melumpuhkan jaringan protein yang ada pada virus. Adapun cara penggunaannya yaitu dengan mengusapkan hand sanitizer ke seluruh bagian tanagn, lalu menggosokkan pada seputaran tanagan termasuk sela-sela jari selama 20 detik. Setela diusap dibagian tangan biarkan mongering sendiri.
Upaya lain yang dilakukan D-DART dalam mencegah penyebaran virus corona yaitu memabntu meninkatkan sarana prasarana kesehatan seperti stok alat pelindung diri (APD), masker nano, masker bedah, face shield, dan lainnya.
Referensi :
WHO. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public
Diakses pada 16 Mei 2020